Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Dan Jawabannya Part3 berisikan bahan soal yang diambil dari Bab 4 yaitu ihwal menyimpulan isi drama, berpidato, intonasi, nada, dan perilaku yang tepat, menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra setiap periode serta soal-soal mengenai penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra. Tentunya, soal-soal B. Indonesia bab ke-4 berbeda dengan
bagian ke-1 hingga
bagian ke-3 (soal nomor 26-40) yang diambil dari Bab 1-4.
Berikut, soal pilihan ganda bahasa Indonesia kelas 12 semester dua dengan kunci tanggapan dimulai dari pertanyaan nomor 41.
41. Perempuan 1, 2, 3, : (salah seorang mengendong anak Tuan Malik yang gres lahir untuk melaksanakan upacara adat. Setelah selesai pelaksanaan adat, mereka tampak saling berbisik).
Istri Tuan Malik: “Suster, bawa tuan muda kemari. (Setelah mendapatkan dan menggendong anaknya, ia membawa ke bersahabat suaminya sambil berkata) Kanda, kelihatannya cahaya matanya ibarat wajahku.”
Tuan Malik: “Tidak, anak ini anak lelaki, ia harus ibarat aku. (Mengalihkan pembicaraan kepada tamu yang hadir) Saudara-saudara, pada hari ini saya telah melaksanakan salah satu nazarku sehabis sekian usang saya menunggu, karenanya diriku terlahir kembali.”
Hal yang diceritakan dalam drama tersebut adalah….
a. pujian seorang ayah lantaran kelahiran kembali dirinya
b. salah seorang menggendong anak Tuan Malik gres lahir
c. pelaksanaan upacara sopan santun sebagai nazar sehabis kelahiran seorang putra
d. suami istri yang berebut anaknya ibarat siapa
e. seorang pria yang akan melaksanakan nazar lantaran mendapatkan seorang putra
Jawabannya: c
42. C : “Kemalingannya memang ibarat kemalingan yang terjadi di beberapa rumah yang lain, Pak Lurah. Tapi ini yang saya katakan maling nekat, ya ini. Maling itu memang menjadi langganan maling di rumah Pak Wongso Kariyo lantaran setiap malam Minggu beliau secara rutin tiba dua kali dan sampai-sampai Pak Wongso Kariyo itu hapal benar dengan maling itu. Pak Wongso Kariyo menyediakan nasi serta lauk-pauk kalau maling itu datang.”
L : “Kenapa Pak Wongso Kariyo tidak melapor pada Pak Jagabaya?”
C : “Dia sudah melapor pada Pak Jagabaya.”
L : “Kenapa Pak Jagabaya membisu saja?”
J : “Edan! Diam saja atau pendengaran Pak Lurah yang sudah budeg? Tiap hari saya tiba kemari. Tiap hari saya rebut dengan Pak Lurah.
Tiap hari saya teriak otot-ototan dengan Pak Lurah, tapi Pak Lurah cuma membisu saja. Cuma plonga-plongo….”
L : “Lho, menangkap maling toh tidak perlu dengan cowok desa. Sebagai seorang Jagabaya, Pak Jagabaya mesti sanggup menangkap maling itu sendiri.”
Persoalan dalam petikan drama tersebut adalah….
a. maling yang nekat
b. lurah yang bingung
c. Wongso Kariyo yang kedatangan maling
d. ketidakpedulian Jagabaya terhadap maling
e. insiden kemalingan yang menimpa Wangso Kariyo
Jawabannya: a
43. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur intonasi dalam pidato ialah berikut ini,
kecuali….
a. turun naiknya suara
b. pemfokusan kalimat
c. adaptasi ekspresi dengan nada
d. pengulangan kata atau kalimat bila perlu
e. pengaturan mikrofon untuk kepentingan volume
Jawabannya: d
44. Cara yang menarik untuk mengawali pidato adalah….
a. mengungkapkan tema pidato
b. menjelaskan urutan sistematika pidato
c. mengungkapkan fakta yang bekerjasama dengan tema pidato
d. menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pidato
e. memikirkan teknik pidato yang paling menarik
Jawabannya: c
45. Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis kritik sastra adalah….
a. latar belakang pembaca
b. analisis karya sastra
c. analisis cabang keilmuan
d. mengabaikan pendekatan ekstern
e. hanya mengutamakan unsur dalam teks
Jawabannya: b
46. Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin
Kamu bilang saya nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin
Kamu bilang saya nggak punya pengertian. Aku bilang biarin.
Melihat bahasa yang digunakan, puisi di atas lahir pada periode….
a. angkatan Balai Pustaka
b. angkatan Pujangga Baru
c. angkatan 35
d. angkatan 45
e. angkatan 70
Jawabannya: e
47. Berikut ini yang menonjol dalam novel angkatan sebelum Balai Pustaka adalah….
a. Berisi cerita-cerita realitas yang sanggup mengajak orang berfikir.
b. Mengutamakan harapan dan pengembaraan pikiran yang senantiasa terkalahkan oleh sopan santun lama.
c. Gaya penceritaannya sudah membuktikan kemahiran dan keindahan.
d. Cerita-cerita bertemakan ideologi negara, kebebasan di bidang politik, termasuk tuntunan perbaikan kehidupan.
e. Tema-tema kemanusiaan sebagai individu, moral, tuntunan hak asasi untuk bebas, termasuk kritik sosial.
Jawabannya: b
48. ….Pada dugaannya pun tidaklah Mariamin akan usang lagi di tangannya, alasannya ialah badannya telah besar, umur pun sudah sampai. Akan tetapi, sekalian orang yang tiba meminta dia, ditolak oleh Mariamin. Tak ialah orang muda yang disukainya untuk jadi suaminya…. (hal 113).
Cuplikan novel di atas mengungkapkan kehidupan masa itu, yaitu….
a. kehidupan anak muda
b. gaya anak muda yang selalu membantah
c. gejolak anak muda untuk memilih pilihan hidupnya
e. setiap gadis yang arif balig cukup akal layak menikah
Jawabannya: d
49. Petang hari itu bahu-membahu tentara Jepang masuk ke Jakarta jurusan Mauk, daerah mereka mendarat. Di sepanjang jalan orang berserak-serak berdiri, banyak memegang bendera matahari terbit dan merah putih sambil tak putus-putusnya meneriakan “Banzai, Banzai!” bagi pasukan yang berbaris masuk kota itu.
(
Kutipan novel Kalah dan Menang, karya Sutan Takdir Alisyahbana, 1992: 63)
Kutipan di atas menggambarkan insiden sejarah dalam kurun waktu….
a. 1939-1942
b. 1942-1945
c. 1945-1948
d. 1948-1949
e. 1949-1865
Jawabannya: b
50. Berikut yang tidak dilakukan dalam kegiatan menulis kritik adalah….
a. memperlihatkan komentar
b. melaksanakan alih bahasa
c. memperlihatkan citra umum karya sastra
d. hanya mengungkapkan pandangan
e. melaksanakan interprestasi
Jawabannya: b
Selanjutnya masuk ke soal UAS =>
Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Dan Jawabannya